Seperti biasa di akhir semester setiap mahasiswa yang sedang mencari ilmu di tanah rantau semakin bersemangat untuk ke kampus, semangat yang muncul bagaikan guntur yang meraung keras di bawah langit Tuhan mengalahkan kebisingan-kebisingan lainnya di pagi hari. Semangat saya untuk ke kampus bagaikan semangat yang dulu pernah saya rasakan, ketika menjadi maba (mahasiswa baru), tetapi kali ini semangat itu berbeda, di benak saya ingin ke kampus agar lekas menyelesaikan urusan kampus ataupun mata pelajaran yang sedang bermasalah dengan tujuan selesai tepat pada waktunya dengan ketetapan waktu libur yang diberikan oleh pihak kampus. Malamnya saya duduk bertiga dengan Rizal dan Dedi di ruang tamu rumah kontrakan yang kami tempati dikenal dengan "kontrakan chulleyevo", mereka berdua asyik bercengkrama sementara perasaan saya tak bisa tenang bagaikan orang yang sedang sakau keras dengan penuh imajinasi gimana keadaan kampung sekarang yang sudah lama kutinggalkan, senyuman manis penu...