Ketika rujukan kita terhadap yang benar dan yang baik dalam dinamika kehidupan keseharian kita, Intuisi kita mengalami pengaburan atau setidaknya dilema-dilema dalam penerapannya dikarenakan Tekanan demi tekanan terus kita alami ketika hendak mewujudkan sesuatu yang benar dalam hubugan-hubungan kita dengan orang lain, sejak di ruang-ruang terdekat kita hingga di lingkungan pekerjaan kita nanti sahabatku. Ingatkah engkau dengan tulisannya Bapak Yamin dalam surat kabar Ra’jat pada tanggal 22 Desember 1945 “Tan Malaka Bapak Republik Indonesia” kutipan perkataan Tan Malaka yang satu ini rasa rasanya sangat menggambarkan keadaan kita generasi millennials saat ini “TERBENTUR, TERBENTUR, TERBENTUR MAKA KITA AKAN TERBENTUK”. Konsep inilah yang mengajarkan kalau mau membentuk apapun tidak bisa serta merta jadi, tapi haruslah ada campur tangan pembenturan didalamnya. Bahkan Tan Malaka menyebutkan kata terbentur ini sampai tiga kali, menggambarkan betapa ujian dan cobaan...