Beberapa hari ini saya kurang memahami satu tulisan "klik di sini" yang beredar di grup Facebook, grup Whatsapp, kemudian tulisan itu di tagline oleh masyarakat dan beberapa mahasiswa geze, mungkin biar terlihat vivit namun nyatanya itu terlihat blur. Saya hanya bisa menggeleng kepalah apalagi penulisnya Akamsi Ghost Writer membuat saya jadinya ‘LOL’ laugh out loud…
Sudah banyak tulisan yang beredar baik tulisan satire di mojok, tulisan riset di kompasiana, remote.tv hingga tulisan-tulisan di Wordpass maupun blogspot.com berbicara tentang manipulasi artificial. Pada dasarnya topik seperti itu baik karena ada upaya kaum terdidik untuk ikut mencerdaskan pengguna media sosial di Indonesia. Namun, terkadang penulis sering kali ‘Curcol’ (Curhat Colongan) dengan nada-nada ‘pesimis’ (Cepat putus harapan) bagaikan mantan aktivis parlemen jalanan yang sudah masuk di dalam sistem pemerintahan. Sehingga mati daya kreatifitasnya, sebagai anak muda yang seharusnya melahirkan cara sendiri agar menjadi solusi bukannya hanya menunggu uluran tangan untuk merubah nasib dan kondisis yang di alami.
Dalam era disrubsi bukan “ERA akamsi”, kemajuan teknologi ini sudah seharusnya kita generasi muda yang memiliki energi berlebih memanfaatkannya untuk saling berbagai ilmu pengetahuan dan menebar semangat optimisme (Sikap selalu mempunyai harapan baik di segala hal), menunjukan bahwa kita adalah generasi muda penerus tongkat estafet negeri ini. Permasalahan tambang adalah PR yang cukup penting di setiap Negara maju maupun berkembang. belajar dari sejarah kelam pertambangan, tragedi minamata di Selatan Jepang adalah tragedi pertambangan yang sulit dilupakan. Satu hari sebelum penulisan ini saya buat, saya menghadiri dialog dengan legislatif kabupaten Halmahera Tengah di sela-sela penyampaian ada bahasa menarik dari seorang pemantik yang membuat saya berpikir keras “PT.IWIP Bagaikan Istana Negara di Teluk Weda” artiannya di situ kepentingan pemerintah pusat dan untuk pemerintah daerah maupun aktivis tak akan mampu mengatur apalagi mengusir mereka, karena lagi-lagi ini berhadapan dengan pusat bukan daerah.
Melihat background pembicara ini yang dulunya juga bagian dari parlemen jalanan, dua hal yang muncul di benak saya, apakah ini argumentasi pesimis yang coba di cekokkan kepada kita mahasiswa untuk diam, atau ini argumentasi As Soon As Possible? Sudah saatnya mahasiswa dan pemuda memobilisasi energi bersama rakyat, legistalif, dan eksekutif untuk mendorong PT.Iwip boleh mengelola SDA kita dengan berbasis energi terbaruhkan yang ramah lingkungan. Atau tidak, angkat kaki dari negeri fagogoru ini. Karena saya masi cukup optimis melihat sejarah pergerakan mahasiswa di negeri ini yang menumbangkan rezim ke rezim. Kalau kata Cho Yu Rea “Sebagai kelompok-kelompok kita lemah, tetapi ketika bersatu kita kuat dan bisa bangkit untuk melawan”. (hilangkan sektarian kelompok, ego almamater, apalagi ego kedesaan karena memobilisasi energi itu yang menjadi kunci_)
Berbicara dua periode, If You Know What I Mean tetapi pada dasarnya hemat saya untuk menjadi pengamat politik kita harus banyak melatih argumentasi ejakulasi dini. Komposisi dan proposisi yang dilakukan harus tepat dan seimbang dalam membangun analisis. 10 tahun terakir maysarakat Halmahera Tengah tak pernah merasakan utilitas transpotasi darat yang memadai apalagi persoalan telekomunikasi, telinga yang mengejar handpone tidak seperti sekarang ini. Apabila 10 tower mini itu sukses maka HP yang bakal mengejar telinga, dua hal ini bagian dari kebutuhan primer. ini yang terlihat baik di ERA, walaupun masi banyak hal yang harus diselesaikan untuk memuaskan masyarakat Halteng. Persolan puas memuaskan manusia tak akan pernah merasah puas apalagi adanya kultur budaya masyarakat yang berbeda-beda, Maluku Utara dengan Jawa itu dua hal yang berbeda apalagi Halteng, dengan tingkat panas dingin pesta demokrasi yang cukup terkenal tensinya di Maluku Utara. Gubernur Jawa Barat boleh tik-tokan, sebab Jawa Barat adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang telah siap menjemput bonus demografi karena mampu menekan proyeksi dependency ratio 2010-2035 berdasarkan publikasi Bapenas 2013 (salah satu indikator untuk memetik bonus demografi). Lebih baik mempunyai Bupati dan Wakil Bupati Kudet (Kurang Update) dari pada hiper (Berlebih-lebihan) di balik keterbatasan!!
Abad 5 SM jauh sebelum era disrubsi ada dan belum adanya cabang-cabang ilmu pengetahuan. Di Athena sudah banyak ruang-ruang dialektika yang di kembangkan walaupun masi banyak argumentasi sentiment (pandangan, perasaan yang terlalu berlebihan dan condong tidak adil) di lontarkan, dari pada solusi yang di lahirkan. Toh Athena mampu melahirkan pemikir-pemikir cerdas dengan gebrakan di bidangnya masing-masing, Athena juga menjadi tempat lahirnya demokrasi hari ini. Semakin menjamurnya forum-forum dialektika mahasiswa di halteng menandakan keterbukaan dan keinginan pemerintah agar adanya auto kritik dan masukan berdasarkan hard skill (kemampuan praktis yang di miliki untuk bidang pekerjaan tertentu) mahasiswa Halteng itu sendiri. Sebab Halmahera Tengah butuh anak muda yang seimbang hard skill dan soft skill (kemampuan diri pribadi untuk berkomunikasi) untuk pulang membangun negeri tercinta.
“Pemimpin masa depan” itu akan selalu ada karena di isi oleh para patriot, para patriot itu bukanlah parade dengkot sebab patriot sudah seharusnya anak-anak muda yang tidak menyerah pada kelu dan bencana, yang enggan tunduk pada cemas yang merajalela karena kita adalah pemimpin masa depan. Semoga tulisan ini tidak “jahim orang lain”.
"Tulisan ini, saya buat untuk menekan virus Penulisan narasi curcol berbauh pesimis, apalagi si penulis Ghost Writer (penulis tanpa identitas, bayangan)"
*MELAWAN PENINDASAN INTELEKTUAL*
-Buku “Memetik Bonus Demografi” (sebab buku ini menjawab tantangan era disrubsi, khususnya seputar demografi, bagimana kita menyiapkan generasi kita dan tenaga kerja bangsa ini menghadapi perubahan besar yang tengah terjadi)
-UU Nmr 23 thn 2014, Pemerintah Daerah (Agar memahami segala bentuk susunan RPJMD “rencana pembangunan jangka menengah daerah” dan RTRW “rencata tata ruang wilayah” yang harus singkron dengan RPJMN “rencana pembangunan jangka menengah nasional” pasal 263 ayat 1)
-Buku “Tragedi Minamata” (untuk memahami, Merkuri, Karbon Monoksida dst. Hingga mendapatkan gambar sederhana penyakit minamata dan penyakit minamata tersembunyi)
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
Mr_chulleyevo
Komentar
Posting Komentar