Kota Weda, wereinfonews (Senin, 27/04/2020) - semakin meningkatnya khasus covid 19 di provinsi Maluku Utara, pemuda kota weda yang terhimpun dalam RBR (rakyat bantu rakyat) mendesak Gugus tugas kabupaten dan pemerintah daerah untuk secepatnya menyediakan tempat karantina bagi warga yang datang dari luar daerah guna memantau penyebaran covid 19 di Kabupaten Halmahera Tengah.
Isolasi diri sendiri (ISD) bagi masyarakat yang datang dari luar daerah terutama daerah terjangkit sebagaimana instruksi Bupati Halmahera Tengah nmr:32/UM/2020 tidak efektif, sebab halteng terdiri dari 10 kecamatan 62 desa, bakal ribet pemantauan yang dilakukan team medis untuk pencegahan pandemi ini.
Moderator orator Engkez, dalam orasinya menyampaikan aksi ini dilakukan akibat keresahan pemuda dan masyarakat kota weda, karena belum terlihatnya langkah strategis dari gugus tugas percepatan penanganan penyebaran covid 19 Kabupaten, untuk mencegah Kabupaten Halmahera Tengah masuk dalam red zon positif corona di provinsi Maluku Utara.
Sebagaimana perkembangan covid 19 di Maluku Utara minggu (26/04/2020), Halmahera Tengah belum memiliki maysarakat yang positif covid-19. Sudah seharusnya gugus tugas kabupaten mengambil ikthiar lebih untuk mengatisipasi masyarakat Halmahera Tengah postitif covid 19 ini, dengan semakin membatasi akses keluar masuk roda 2 dan roda 4 mulai pukul 18:00 s/d 06:00 WIT bukannya pukul 23:00 s/d 06:00 WIT sebagaimana yang di sampaikan ketua gugus tugas Kabupaten, hal ini menimbulkan pertanyaan ada apa dan atas perimbangan apa, sehingga harus selarut itu ?.
Dikatakan lebih lanjut dalam orasi yang lain, diharapkan pemerintah jangan menunggu sampai Halmahera Tengah berstatus darurat baru mengambil tindakan. Jangan menyamakan virus corona ini, sama dengan penanganan khasus karyawan tambang, sebab kedua hal ini berbeda, sehingga sangat dibutuhkan tindakan melakukan sterilisasi secepatnya.
Pemuda menilai, saat wabah covid 19 ini diumumkan di Indonesia, pemerintah kabupaten Halmahera Tengah melalui gugus tugas kabupaten tidak menanggapi secara serius, Jakarta kewalahan beberapa kota besarpun demikian, sementara Halteng yang berbatasan langsung dengan kota kabupaten yang sudah darurat corona, belum memperketat akses transportasi. Ataukah Halteng baru mau perketat dan serius setelah sudah ada nyawa masyarakatnya yang melayang.
Negosiator aksi Saifullah Somola (ipul) menyuarakan, Gugus tugas kabupaten bersama pemerintah segera seriusi penyebaran covid 19 di Halmahera Tengah. Jangan menunggu sampai jatuhnya korban, baru mau ambil tindakan, kata ipul
Masyarakat dan pemuda kota weda sudah resah, jika pemerintah lamban dalam penanganan covid 19 ini, pemuda dan warga kota weda akan mengambil sikap tegas menutup jalur darat dan laut, dimana penutupan ini sebagai solusi pencegahan masuknya virus corona di kabupaten Halmahera Tengah.
#covid19MembuatResah
#RBR(RakyatBantuRakyat)
#haltengBisa
#bersatuMelawanCorona
Komentar
Posting Komentar